Peluang Karir

Berapa Gaji Kerja di Jepang? Panduan Lengkap Upah Minimum hingga Syarat Bekerja

Halo sobat Untirta Network! Ketertarikan untuk bekerja di Jepang memang sangat tinggi bagi banyak orang Indonesia. Siapa yang nggak mau dapat penghasilan dalam mata uang Yen yang nilainya jauh lebih tinggi dari Rupiah? Tapi tahukah kamu berapa sebenarnya gaji kerja di Jepang itu?

Di artikel ini, saya akan bahas secara lengkap soal upah minimum, gaji pekerja terampil, hingga syarat dan proses yang harus kamu penuhi buat bisa kerja di negeri Sakura tersebut. Jadi simak baik-baik ya guys biar nggak salah langkah!

Upah Minimum di Jepang

Pertama, kita bahas dulu soal upah minimum kerja di Jepang ya. Di Jepang, upah minimum ditetapkan berdasarkan keputusan Dewan Penasihat Upah Minimum, yang terdiri dari perwakilan pengusaha, pekerja, dan pakar independen.

Menurut data terbaru, upah minimum nasional rata-rata di Jepang pada tahun 2022 adalah sebesar 961 Yen per jam. Kalau kita konversi ke Rupiah dengan asumsi 1 Yen = 107 Rupiah, maka upah minimum di Jepang setara dengan Rp 102.727 per jam!

Lumayan tinggi kan sob? Apalagi kalau dibandingkan dengan upah minimum provinsi (UMP) terbesar di Indonesia, yaitu DKI Jakarta yang cuma Rp 4,6 juta per bulan. Ini berarti upah minimum di Jepang sekitar 2 kali lipat lebih tinggi daripada UMP Jakarta!

Nah selain upah minimum nasional, ada juga penetapan upah minimum regional di berbagai wilayah di Jepang. Sebagai contoh, upah minimum di Tokyo pada Oktober 2022 adalah sebesar 1.072 Yen per jam, atau setara dengan Rp 123.670 per jam!

Sedangkan untuk lulusan SMK yang bekerja di wilayah Tohoku, upah minimumnya ditetapkan sebesar 859 Yen per jam atau sekitar Rp 94.885 kalau di konversi ke Rupiah.

Jadi bisa terlihat bahwa walaupun angka pastinya bervariasi berdasarkan wilayah dan jenis pekerjaan, secara umum upah minimum di Jepang jauh lebih tinggi ketimbang Indonesia.

Gaji Pekerja Terampil di Jepang

Nah selanjutnya kita bahas tentang gaji rata-rata pekerja terampil di Jepang ya!

Untuk fresh graduate SMK yang baru lulus dan mulai bekerja di perusahaan Jepang, gaji rata-rata mereka berkisar 1.600 Yen per jam. Angka ini tentu saja akan terus meningkat seiring pengalaman kerja yang mereka dapatkan.

Sementara itu untuk pekerjaan tertentu yang membutuhkan keahlian khusus seperti perawat, montir, atau pekerja konstruksi, gaji rata-rata mereka bisa mencapai 180 ribu Yen atau setara Rp 19 juta per bulan.

Bahkan untuk pekerja konstruksi yang sudah sangat ahli di Jepang, gaji bulanan mereka bisa tembus hingga 250 ribu Yen atau sekitar Rp 27 juta!

Jika dibandingkan dengan gaji rata-rata pekerja terampil di Indonesia yang paling tinggi cuma sekitar Rp 8 juta per bulan, sudah jelas bahwa finansial lebih menguntungkan jika kita bekerja di Jepang sob.

Persyaratan dan Proses Bekerja di Jepang

Oke, setelah kita bahas soal gaji, sekarang kita beralih ke pembahasan syarat dan proses yang harus dipenuhi buat bisa bekerja di Jepang.

Pertama, untuk bisa lolos seleksi kerja di Jepang, ada persyaratan administrasi yang wajib kamu penuhi, yaitu:

  • KTP / identitas diri
  • Kartu Keluarga
  • Akta kelahiran
  • Paspor dengan masa berlaku aktif
  • Sertifikat pendidikan / pelatihan
  • Surat keterangan catatan kriminal

Selain itu, pihak perusahaan di Jepang juga akan menilai kemampuan bahasa Jepang, pengalaman kerja, serta keahlian teknis yang kamu miliki sesuai dengan posisi yang dilamar.

Jadi walaupun kamu udah lolos dari sisi administrasi, tapi kalau skill dan kemampuan bahasa Jepang-nya kurang, ya bisa gagal dong saat tahap interview.

Kedua, salah satu tahap penting dalam proses ini adalah pengisian formulir visa kerja. Di sini kamu harus benar-benar teliti dan sesuai aturan, karena salah sedikit bisa berakibat ditolak.

Beberapa tips penting dalam pengisian formulir visa kerja di Jepang, antara lain:

  • Gunakan contoh formulir dari situs resmi
  • Isi dengan huruf cetak dan tinta hitam
  • Lengkapi semua dokumen yang diperlukan
  • Ikuti prosedur dan timeline yang ditentukan

Ketiga, setelah berhasil mengisikan formulir visa kerja Jepang, kamu harus menunggu proses persetujuan dari pihak imigrasi Japan. Ini bisa memakan waktu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.

Jadi sambil menunggu, ada baiknya mempersiapkan diri sebaik mungkin, misalnya dengan mengikuti kursus bahasa Jepang tambahan atau melengkapi sertifikasi keahlian yang dibutuhkan.

Kesimpulan

Itulah pembahasan lengkap mengenai gaji kerja di Jepang, mulai dari upah minimum regional, gaji pekerja terampil, hingga syarat dan proses yang harus kamu penuhi agar bisa bekerja di sana.

Secara finansial, bekerja di Jepang jelas jauh lebih menjanjikan ketimbang di Indonesia. Namun tentu saja persaingan yang kamu hadapi juga sangat ketat.

Oleh karena itu, persiapkan diri sobat Untirta Network sebaik mungkin, baik dari sisi kemampuan teknis, pengalaman kerja, hingga skill berbahasa Jepang. Semangat dan tetap optimis!

Nah itu dia tadi artikel lengkap soal gaji dan syarat kerja di Jepang. Semoga informasinya bisa bermanfaat dan jadi panduan buat yang tertarik untuk bekerja di negeri matahari terbit itu ya!

Sekian dulu dari Untirta Network, sampai jumpa di artikel selanjutnya!

Comments