Peluang Karir

5 Langkah Cerdas Memulai Karir di Perusahaan Rintisan Teknologi Setelah Lulus Kuliah

Halo para pembaca Untirta Network! Ketemu lagi di blog kesayangan teman-teman semua.

Kali ini saya mau bahas tentang bagaimana caranya memulai karir di perusahaan rintisan atau startup teknologi setelah wisuda S1. Seperti yang kita tahu, banyak sekali anak muda yang bingung mau kerja di mana setelah lulus kuliah. Apalagi di tengah persaingan kerja yang semakin ketat saat ini.

Nah, salah satu pilihan menarik yang bisa dicoba adalah dengan bergabung di perusahaan rintisan alias startup di bidang teknologi. Startup teknologi biasanya punya lingkungan kerja yang dinamis, tantangan menarik, dan potensi berkembang pesat dalam waktu singkat.

Tapi tentu saja tidak semudah itu untuk langsung diterima kerja di startup teknologi. Ada beberapa persiapan dan strategi yang perlu dilakukan biar bisa sukses mengawali karir di bidang ini.

Penasaran kan apa aja langkah-langkahnya? Yuk kita bahas satu per satu!

1. Pahami Dulu Karakteristik Startup Teknologi

Sebelum memutuskan untuk bergabung dengan startup teknologi, penting banget buat kamu pahami dulu karakteristiknya. Apa aja sih cirri khas dunia kerja di startup teknologi itu?

Lingkungan Kerja yang Dinamis & Penuh Tantangan

Lingkungan kerja di startup teknologi biasanya sangat dinamis dan penuh tantangan. Produk atau layanan yang ditawarkan selalu berkembang mengikuti inovasi terbaru. Kamu akan dituntut untuk terus belajar hal baru dan beradaptasi dengan perubahan.

Tak hanya itu, karena umumnya startup masih tahap awal pengembangan, maka sumber daya yang dimiliki terbatas. Kamu harus siap bekerja ekstra keras mengerjakan banyak tugas sekaligus dengan tim kecil.

Berpotensi Berkembang Pesat Dalam Waktu Singkat

Meski penuh tantangan, startup juga berpotensi berkembang sangat pesat dalam waktu singkat. Jika produk atau layanannya sukses di pasar, startup bisa mengalami pertumbuhan luar biasa.

Sebagai karyawan early stage, kamu bisa mendapatkan posisi penting dan peluang karir cemerlang di perusahaan. Apalagi jika kamu memiliki saham atau opsi saham di startup tersebut.

Budaya Kerja yang Fleksibel

Berbeda dengan perusahaan konvensional, startup umumnya memiliki budaya kerja yang sangat fleksibel dan horizontal. Tidak ada birokrasi yang rumit atau aturan yang kaku.

Kamu juga bebas mengemukakan ide untuk pengembangan produk dan bisnis perusahaan. Hubungan antar karyawan dan pimpinan pun cenderung akrab, seperti layaknya teman.

Nah, itu dia 3 karakteristik utama yang perlu kamu pahami tentang lingkungan kerja di startup teknologi. Siapkan mental dan rencanakan strategi yang tepat sebelum memutuskan bergabung.

2. Kuasai Skill-skill Teknis & Non-teknis yang Dibutuhkan

Setelah memahami karakteristiknya, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan diri dengan menguasai berbagai skill yang dibutuhkan untuk bekerja di startup teknologi.

Karena sifat pekerjaannya yang dinamis dan kompleks, startup membutuhkan talenta dengan kompetensi tinggi yang bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan terkini.

Adapun beberapa skill teknis dan non-teknis yang paling dibutuhkan antara lain:

Keterampilan Teknis Sesuai Bidang

Bergantung pada bidang startupnya, kamu memerlukan keterampilan teknis tertentu agar bisa menjalankan pekerjaan dengan baik.

Misalnya keterampilan coding/pemrograman untuk startup di bidang software atau platform digital, kemampuan desain grafis untuk startup media, dan lain sebagainya. Semakin tinggi tingkat kemampuan teknis yang kamu miliki tentu akan semakin meningkatkan peluangmu untuk diterima.

Kemampuan Analisis Data

Hampir semua jenis startup membutuhkan karyawan dengan kemampuan analisis data yang mumpuni. Ini karena data sangat penting bagi pengembangan produk dan evaluasi kinerja perusahaan.

Kuasai teknik-teknik analisis data seperti business intelligence, data mining, hingga data visualization agar bisa memaksimalkan kontribusi untuk startup.

Kemampuan Beradaptasi dan Belajar Cepat

Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, startup selalu berinovasi dan bereksperimen dengan cepat. Oleh karena itu, kemampuan adaptasi dan pembelajaran yang tinggi amat dibutuhkan agar bisa mengikuti perkembangan terkini.

Startup cenderung lebih menyukai karyawan yang punya rasa ingin tahu tinggi dan mampu mempelajari keterampilan atau teknologi baru dengan cepat.

Nah, itu dia beberapa skill teknis dan non-teknis terpenting yang wajib kamu kuasai agar bisa sukses memulai karir di startup teknologi. Jangan ragu untuk terus mengasah kemampuan ya!

3. Pahami Beragam Bidang Startup Teknologi yang Ada

Selain menguasai berbagai skill yang dibutuhkan, satu hal lagi yang tak kalah penting adalah memahami beragam bidang startup teknologi yang ada saat ini.

Kenapa? Karena setiap bidang tentu memiliki karakteristik dan tantangan tersendiri. Dengan memahaminya, kamu bisa menentukan bidang startup mana yang paling sesuai dengan minat dan kompetensimu.

Beberapa contoh bidang startup teknologi yang tengah berkembang pesat antara lain:

Fintech

Fintech atau financial technology merupakan startup di bidang layanan keuangan berbasis digital, seperti pembayaran digital, pinjaman online, crowdfunding, dan lain-lain.

Beberapa contoh fintech ternama Indonesia antara lain GoPay, OVO, Dana, Modalku, KoinWorks, dan banyak lagi.

Edtech

Edtech merupakan singkatan dari education technology, yakni startup di bidang pendidikan berbasis teknologi digital.

Produk atau layanan edtech biasanya berupa platform belajar online, konten e-learning, hingga tools pengelolaan sekolah/universitas secara digital.

Contoh edtech lokal yang sukses besar antara lain Ruangguru, Zenius, Quipper Video, dan Harukaedu.

Healthtech

Healthtech adalah startup di bidang layanan kesehatan yang memanfaatkan teknologi terkini. Bisa berupa aplikasi konsultasi dokter, pengelola data kesehatan, hingga alat medis canggih berbasis IoT.

Beberapa healthtech ternama tanah air kita misalnya Alodokter, SehatQ, dan Halodoc.

Masih banyak lagi startup menarik di bidang transportasi, e-commerce, gaming, dan lainnya yang berkembang pesat beberapa tahun belakangan ini. Pantau terus perkembangannya dan pelajari bidang yang paling sesuai dengan bakat dan minat kamu ya!

4. Bangun Jaringan Sejak Dini di Komunitas Startup

Setelah mempersiapkan skill dan memahami berbagai bidang startup, langkah berikutnya adalah membangun jaringan luas, terutama di komunitas startup itu sendiri.

Kenapa jaringan itu penting? Karena banyak startup yang lebih mengutamakan karyawan dari internal referral, yakni kenalan atau rekomendasi orang dalam. Makin luas jaringan yang kamu punya, makin besar peluang kamu untuk direkrut.

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membangun jaringan di komunitas startup antara lain:

Bergabung di Komunitas Startup

Bergabunglah di komunitas-komunitas startup baik offline maupun online. Ikuti acara, diskusi, atau kursus yang mereka adakan. Kamu bisa berkenalan dan berdiskusi langsung dengan founder startup serta talenta-talenta mumpuni lainnya.

Menghadiri Seminar atau Workshop Terkait

Acara-acara seperti seminar, workshop, atau konferensi di industri digital dan teknologi juga kesempatan bagus untuk melebarkan network. Banyak peserta dari kalangan profesional dan entrepreneur startup yang hadir.

Menjalin Relasi dengan Mentor atau Investor

Kamu juga bisa mencoba mendekati para mentor, coach, atau investor di industri digital dan teknologi. Mereka biasanya memiliki koneksi luas ke berbagai startup potensial tempatmu bisa membangun karir.

Dengan jaringan yang kuat, peluangmu untuk direkrut startup impian jadi semakin terbuka lebar!

5. Siapkan Portofolio dan Resume Menarik

Langkah terakhir, setelah persiapan matang dari sisi skill, pemahaman industri, dan jaringan, saatnya fokus menyiapkan portofolio dan resume sebagai bahan melamar kerja.

Buatlah portofolio yang menarik dan informatif tentang proyek atau capaian akademis maupun non-akademis yang pernah kamu kerjakan. Ini akan membantu startup menilai skill dan kinerja kamu selama ini.

Sementara itu, resume juga harus dibuat semenarik mungkin dengan fokus utama pada pencapaian dan kemampuan spesifik yang sesuai bidang startup yang kamu lamar.

Jangan ragu untuk melamar ke banyak startup sekaligus ya. Semakin banyak yang kamu lamar, semakin tinggi peluang diterima di tempat yang tepat.

Nah, begitulah 5 langkah cerdas yang bisa dilakukan para fresh graduate untuk memulai karir di perusahaan rintisan atau startup teknologi. Semoga sukses dan dapatkan pekerjaan impianmu!

Salam hangat dari Untirta Network!

Comments