Materi Perkuliahan

Mengatasi Serangan Virus Gemini pada Tanaman Terong dengan Cara Organik

Tanaman terong rentan terhadap serangan virus Gemini atau virus kuning yang dapat menurunkan produktivitas. Berikut ini adalah panduan lengkap mengatasi virus Gemini pada terong secara organik dan berkelanjutan.

Virus Gemini atau Tomato Leaf Curl New Delhi Virus (ToLCNDV) adalah salah satu jenis virus yang menyerang berbagai jenis sayuran, terutama dari suku terung-terungan (Solanaceae). Virus ini ditularkan oleh kutu kebul (Bemisia tabaci Genn.) dan mampu menurunkan produktivitas tanaman terong hingga 100%.

Gejala awal serangan virus Gemini sulit dideteksi. Namun, seiring perkembangan penyakit, tanaman terong akan memperlihatkan gejala khas seperti daun menguning, mengeriting ke atas, dan pertumbuhan terhambat. Bila tidak segera ditangani, seluruh bagian tanaman dapat mati dalam waktu 1-2 minggu setelah terinfeksi virus.

Image description

Gambar 1. Gejala virus Gemini pada daun terong yang menguning dan mengeriting.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mendiagnosis dan menangani serangan virus Gemini pada tanaman terong. Berikut ini adalah pembahasan lengkapnya.

1. Gejala Serangan Virus Gemini pada Terong

Beberapa gejala umum serangan virus Gemini pada tanaman terong adalah:

  • Daun muda atau pucuk berwarna kuning terang hingga jingga
  • Daun menggulung ke atas, mengeriting, dan mengeras
  • Permukaan daun tidak rata, bergerigi, dan mengkerut
  • Ukuran daun lebih kecil dan tebal
  • Pertumbuhan tanaman terhambat
  • Buah tidak terbentuk atau ukurannya sangat kecil

Kadang muncul bercak nekrotik berwarna coklat pada permukaan daun. Selain itu, dapat terjadi mosaik warna hijau dan kuning pada daun tanaman terong yang terinfeksi virus Gemini.

Intensitas gejala virus Gemini dipengaruhi kondisi lingkungan, umur tanaman, dan tingkat resistensi varietas terong. Semakin muda umur tanaman, semakin parah gejala yang ditimbulkan. Cuaca panas dan kelembapan tinggi juga memicu perkembangan virus.

2. Cara Diagnosis Serangan Virus Gemini

Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis serangan virus Gemini pada tanaman terong, yaitu:

a. Identifikasi Gejala Visual

Cara termudah adalah dengan mengamati gejala visual pada tanaman terong. Bila menunjukkan gejala khas virus Gemini seperti dijelaskan pada bagian sebelumnya, kemungkinan besar tanaman telah terinfeksi virus ini.

Namun, perlu diperhatikan bahwa beberapa gejala di atas juga dapat disebabkan oleh infeksi cendawan, bakteri, atau gangguan fisiologis tanaman. Oleh karena itu, diagnosis hanya berdasarkan gejala visual belum bisa dipastikan 100% akurat.

b. Uji Laboratorium

Metode paling akurat untuk mendiagnosis virus Gemini pada tanaman terong adalah melalui uji laboratorium. Beberapa teknik yang biasa digunakan antara lain:

  • Uji ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay): Metode serologi untuk mendeteksi antigen virus dalam jaringan tanaman. Murah dan hasilnya cukup akurat.
  • Uji PCR (Polymerase Chain Reaction): Metode molekuler untuk mengamplifikasi materi genetik virus. Sangat sensitif dan spesifik mendeteksi virus Gemini hingga tingkat strain.
  • Uji biologi molekuler lainnya: seperti hibridisasi DNA, sidik jari DNA, dan sekuensing DNA.

Hasil positif dari uji laboratorium di atas dapat memastikan bahwa tanaman terong telah terinfeksi virus Gemini.

3. Cara Mencegah dan Mengatasi Serangan Virus Gemini

Setelah yakin terjadi serangan virus Gemini, langkah selanjutnya adalah menerapkan cara pencegahan dan pengendalian yang tepat agar virus tidak menyebar luas dan menurunkan produksi:

a. Kendalikan Populasi Kutu Kebul

Kutu kebul merupakan serangga vektor utama penyebaran virus Gemini dari tanaman sakit ke tanaman sehat. Oleh karena itu, langkah paling penting adalah menekan populasi kutu kebul di lahan dan sekitarnya.

Beberapa cara yang dapat dilakukan:

  • Pasang perangkap warna kuning untuk memantau dan menjebak kutu kebul
  • Semprotkan pestisida nabati seperti ekstrak bawang putih, cabai, dan sirsak untuk membunuh kutu kebul
  • Tanam tanaman perangkap seperti kentang, ketimun, atau kacang panjang di pinggiran lahan untuk mengalihkan perhatian kutu kebul
  • Lepas musuh alami kutu kebul seperti pengorok bunga, kepik predator, atau laba-laba di area pertanaman

b. Gunakan Varietas Terong Tahan Virus

Beberapa varietas unggul terong telah dikembangkan dengan sifat resisten atau toleran terhadap virus Gemini, seperti varietas Takii ES, Islam, Pusa Purple Long, dan Vijay.

Menanam varietas tahan virus ini dapat mencegah penyebaran dan kerusakan akibat virus Gemini, meski tanaman tetap dapat terinfeksi virus dalam tingkat rendah. Hasil panen varietas tahan virus juga lebih tinggi dibanding varietas rentan bila terjadi serangan virus.

c. Aplikasikan Insektisida Selektif

Penyemprotan insektisida kimia sintetis secara berkala dapat mengendalikan populasi kutu kebul vektor virus Gemini. Namun, penggunaan insektisida berlebihan dapat memicu resistensi dan mencemari lingkungan.

Oleh karena itu, pilihlah insektisida nabati atau insektisida kimia yang selektif (hanya membunuh serangga target), mudah terurai, dan ramah lingkungan. Konsultasikan dengan tenaga ahli pertanian sebelum mengaplikasikan insektisida apapun agar aman dan efektif.

d. Aplikasikan Pestisida Nabati

Selain insektisida nabati, penyemprotan pestisida nabati juga dapat dilakukan secara rutin tiap 4-7 hari untuk mencegah serangan virus Gemini dan OPT lainnya.

Beberapa pestisida nabati yang terbukti efektif antara lain:

  • Ekstrak biji srikaya (Annona squamosa)
  • Ekstrak daun sirsak (Annona muricata)
  • Ekstrak bawang putih (Allium sativum)
  • Ekstrak cabai rawit (Capsicum frutescens)

Aplikasikan sesuai anjuran untuk mencegah fitotoksisitas pada tanaman terong. Selalu lakukan uji semprot terlebih dahulu pada tanaman contoh sebelum diaplikasikan ke seluruh pertanaman.

e. Lakukan Induksi Ketahanan Tanaman

Metode lain yang cukup efektif untuk mencegah perkembangan virus Gemini pada tanaman terong adalah melalui induksi ketahanan sistemik. Caranya dengan menyemprotkan ekstrak dari tanaman tertentu yang dapat memacu respons pertahanan tanaman terhadap patogen.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa induksi ekstrak daun Clerodendrum japonicum dan Mirabilis jalapa mampu menghambat penyakit virus kuning pada tanaman cabai hingga 66,2%. Masa retensi ketahanan sistemik paling lama (24 jam) juga dihasilkan oleh ekstrak kedua tanaman tersebut.

Oleh karena itu, penyemprotan rutin ekstrak Clerodendrum atau Mirabilis kemungkinan juga dapat meningkatkan ketahanan tanaman terong terhadap serangan virus Gemini. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitasnya.

4. Pencegahan Serangan Virus Gemini Jangka Panjang

Selain beberapa cara di atas untuk mengatasi serangan virus yang tengah mewabah, dibutuhkan juga strategi jangka panjang untuk mencegah penularan dan meminimalkan kerugian akibat virus Gemini di masa mendatang, contohnya:

  • Sanitasi lahan dan peralatan: Buang bagian tanaman sakit dan sisa-sisa tanaman setelah panen, bersihkan alat dan mesin pertanian dari sisa tanah dan kotoran yang mungkin mengandung sumber inokulum virus maupun vektornya.

  • Eradikasi tanaman terinfeksi: Tanaman terong yang teridentifikasi terinfeksi virus Gemini sebaiknya segera dicabut dan dibakar agar tidak menjadi sumber inokulum penularan virus ke tanaman sehat di sekitarnya.

  • Pembibitan dan penanaman sehat: Gunakan benih dan bibit bersertifikat bebas virus Gemini. Jaga jarak tanam yang ideal untuk ventilasi dan pencahayaan optimal bagi pertumbuhan tanaman.

  • Pengelolaan hama terpadu: Selain mengendalikan kutu kebul, awasi juga populasi hama lainnya seperti thrips, kutu daun, dan lalat buah yang juga berpotensi sebagai vektor virus Gemini.

  • Rotasi tanaman: Tidak menanam terong atau tanaman familinya (seperti cabai, tomat, kentang) secara terus menerus di lahan yang sama selama >3 musim tanam berturut-turut. Rotasi dengan komoditas non-inang virus Gemini dapat memutus siklus penularan virus.

Menerapkan sistem pengendalian hama terpadu dengan kombinasi beberapa cara di atas secara konsisten dipercaya sebagai pendekatan terbaik untuk mencegah ledakan virus Gemini di masa mendatang serta menjaga keberlanjutan produksi tanaman terong.

Kesimpulan

Virus Gemini atau virus kuning adalah salah satu patogen utama pada tanaman terong yang mampu menurunkan produktivitas secara drastis. Virus ini ditularkan oleh kutu kebul dan menimbulkan gejala khas seperti daun menguning, pertumbuhan kerdil, hingga gagal berbuah.

Cara terbaik mengatasi serangan virus Gemini pada tanaman terong adalah dengan kombinasi beberapa metode, meliputi:

  • Mengendalikan populasi kutu kebul penular virus
  • Menanam varietas terong tahan virus
  • Aplikasi insektisida dan pestisida nabati
  • Induksi ketahanan tanaman menggunakan ekstrak tanaman tertentu
  • Penerapan sistem pengendalian OPT secara terpadu dan berkelanjutan

Dengan cara di atas, tingkat serangan virus Gemini pada pertanaman terong diharapkan bisa ditekan seminimal mungkin sehingga produktivitas tetap terjaga. Upaya pencegahan penyakit secara dini juga penting untuk dilakukan agar tidak menimbulkan ledakan wabah virus di masa mendatang.

Comments