Materi Perkuliahan

Contoh-Contoh Hegemoni dalam Berbagai Bidang: Politik, Budaya, Media, Fashion, dan Lainnya

Apakah Anda pernah mendengar istilah “hegemoni”? Hegemoni merujuk pada dominasi atau penguasaan yang dilakukan oleh suatu kelompok, entitas, atau negara tertentu terhadap kelompok lainnya atau sistem yang lebih luas.

Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai contoh kasus hegemoni yang terjadi di sekitar kita sehari-hari, mulai dari bidang politik, budaya, media, fashion, dan masih banyak lagi.

Pengertian Hegemoni

Secara definisi, hegemoni dapat diartikan sebagai dominasi atau kontrol oleh suatu kelompok sosial atas kelompok lain. Hegemoni biasanya didasari oleh kekuatan ekonomi, politik, ideologi, ataupun budaya.

Menurut Antonio Gramsci, seorang filsuf dan politikus Italia, hegemoni merupakan cara bagaimana kelompok dominan dalam masyarakat mempertahankan kekuasaan dan pengaruhnya, yaitu dengan membangun konsensus dan persetujuan dari kelompok yang didominasi.

Ada tiga jenis hegemoni menurut Gramsci, yaitu:

Hegemoni Total

Hegemoni total ditandai dengan tingginya tingkat kesatuan moral dan intelektual antara kelompok dominan dan terdominasi. Tidak ada kontradiksi yang signifikan di antara keduanya.

Hegemoni Decadent

Pada hegemoni decadent, mulai muncul potensi perlawanan dan tantangan dari kelompok terdominasi meskipun secara permukaan terlihat stabil.

Hegemoni Restrukturisasi

Kelompok dominan melakukan penataan ulang sistem nilai dan norma untuk mempertahankan kekuasaannya.

Nah, setelah mengetahui definisi dan jenis-jenis hegemoni, mari kita bahas beberapa contoh kasus hegemoni dalam kehidupan sehari-hari.

Contoh Hegemoni dalam Bidang Politik

Salah satu contoh paling jelas dari hegemoni dalam bidang politik adalah dominasi partai politik tertentu dalam sistem politik suatu negara, baik di legislatif maupun eksekutif.

Sebagai contoh, Partai Demokrat di Amerika Serikat dan Partai Konservatif di Inggris telah menjadi kekuatan politik dominan di negara mereka selama puluhan tahun. Kedua partai ini mampu menjalankan kebijakan-kebijakan sesuai ideologi dan platform mereka karena mendapatkan dukungan mayoritas dari legislatif.

Contoh lainnya adalah dominasi kelompok etnis dan agama mayoritas terhadap minoritas dalam sistem politik suatu negara sehingga kepentingan minoritas terabaikan. Misalnya dominasi etnis Han terhadap etnis minoritas di Tiongkok atau dominasi kelompok Islam Sunni terhadap Syiah di beberapa negara Timur Tengah.

Kedua contoh di atas menunjukkan bagaimana hegemoni politik dapat terjadi dan bagaimana dampaknya terhadap representasi politik yang setara.

Contoh Hegemoni Budaya

Dalam bidang budaya, contoh paling populer dari hegemoni budaya adalah fenomena Hallyu atau demam budaya pop Korea yang melanda banyak negara di dunia, termasuk Indonesia.

Melalui drama, film, musik K-Pop, dan gaya hidup ala Korea, budaya pop Korea berhasil menarik banyak penggemar dan menjadi tren yang populer di kalangan anak muda. Hal ini menimbulkan hegemoni budaya Korea di tengah dominasi budaya Barat.

Contoh lain dari hegemoni budaya adalah proses Westernisasi atau penyebaran budaya Barat ke negara-negara berkembang. Gaya hidup ala Barat, mulai dari makanan cepat saji, musik, film, hingga cara berpakaian kerap dianggap modern dan menjadi acuan bagi banyak orang.

Akibatnya, budaya dan identitas lokal di banyak negara menjadi semakin marginal. Inilah contoh hegemoni budaya Barat secara global.

Contoh Hegemoni Media

Bidang media dan informasi juga tak luput dari hegemoni. Salah satu contohnya adalah dominasi media mainstream arus utama yang dimiliki konglomerat media tertentu.

Media-media mainstream ini mampu menguasai wacana publik dan menekan suara dari media alternatif yang lebih independen. Isu-isu yang diangkat media mainstream cenderung menguntungkan status quo.

Contoh lain dari hegemoni media adalah maraknya informasi palsu (hoaks) dan ujaran kebencian yang dengan cepat menyebar di media sosial. Konten-konten seperti ini cenderung viral karena mengandung unsur provokatif meskipun kebenarannya diragukan.

Hoaks dan ujaran kebencian yang viral ini pada akhirnya ikut membentuk opini publik secara masif meskipun sebenarnya informasinya belum tentu benar.

Contoh Hegemoni dalam Fashion

Dominasi merek-merek fashion ternama dunia seperti Zara, H&M, Uniqlo, Nike dan sebagainya juga merupakan wujud hegemoni dalam industri pakaian. Merek-merek fast fashion ini berhasil menguasai pasar dengan tren mode yang cepat berubah.

Akibatnya, brand lokal yang lebih sustainable seringkali kalah bersaing. Selain itu, tren mode tertentu yang digaungkan brand fashion besar turut menyebar dan diikuti banyak orang, sehingga menjadi semacam “pakem” dalam berpakaian. Inilah hegemoni dalam fashion.

Nah, itu tadi beberapa contoh kasus hegemoni yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Meski terdengar negatif, sebenarnya konsep hegemoni ini memiliki sisi positif, yaitu ketika nilai-nilai progresif tertentu bisa tersebar secara meluas di tengah masyarakat.

Namun tetap saja, jika tidak hati-hati, hegemoni bisa berdampak buruk bagi keberagaman dan inklusivitas suatu sistem sosial. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk waspada dan menjaga keseimbangan agar tidak terjadi dominasi berlebihan oleh satu pihak saja.

Comments