H. Yunus Ahmad Sanusi - Sang Maestro di Balik Penciptaan Tari Lenggang Cisadane
Tari Lenggang Cisadane adalah sebuah tarian khas Kota Tangerang yang mencerminkan akulturasi berbagai unsur budaya yang ada di wilayah tersebut.
Tarian ini diciptakan pada tahun 2011 oleh seorang seniman bernama H. Yunus Ahmad Sanusi. Simak kisah inspiratif di balik penciptaan tarian khas Kota Benteng ini!
Pengenalan Tari Lenggang Cisadane
Tari Lenggang Cisadane merupakan sebuah tarian yang berasal dari dua kata, yaitu “Lenggang” dan “Cisadane”. Lenggang berarti gerakan melangkah sambil mengayunkan tangan secara bergantian kanan dan kiri sesuai langkah kaki, sedangkan Cisadane merupakan nama sungai besar yang menjadi ikon Kota Tangerang.
Tarian ini diciptakan sebagai upaya pelestarian budaya lokal Kota Tangerang yang merupakan perpaduan dari berbagai unsur budaya yang ada. Tari Lenggang Cisadane memadukan gerakan dan properti yang mewakili budaya Sunda, Jawa, Betawi, Tionghoa, dan Melayu. Filosofinya adalah untuk menggambarkan keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh Kota Tangerang.
Dengan demikian, Tari Lenggang Cisadane menjadi identitas budaya bagi masyarakat Kota Tangerang yang patut dilestarikan. Kehadirannya diharapkan dapat memperkuat jati diri dan kebanggaan warga kota atas warisan leluhurnya.
H. Yunus Ahmad Sanusi - Profil Singkat Pencipta
Lantas siapakah sosok di balik penciptaan Tari Lenggang Cisadane ini? Ia adalah H. Yunus Ahmad Sanusi, seorang guru seni dan budaya yang lahir di Tangerang pada tahun 1972.
H. Yunus merupakan alumni Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta jurusan Seni Tari. Sejak masih kuliah, beliau sudah aktif menekuni bidang kesenian tradisional, terutama tari Sunda dan Betawi. Setelah lulus, H. Yunus mengabdikan dirinya sebagai guru seni budaya di beberapa sekolah di Kota Tangerang hingga pensiun.
Atas dedikasinya dalam melestarikan kesenian daerah, H. Yunus Ahmad Sanusi mendapat penghargaan dari Pemerintah Kota Tangerang pada tahun 2018. Penghargaan Budaya Nusantara ini diberikan atas jasa-jasanya menciptakan Tari Lenggang Cisadane yang kini menjadi identitas budaya kota tersebut.
Proses Kreatif di Balik Penciptaan
Tari Lenggang Cisadane diciptakan oleh H. Yunus Ahmad Sanusi pada tahun 2011. Penciptaan tarian ini didasari oleh keprihatinannya atas memudarnya budaya lokal Tangerang akibat gempuran budaya asing.
Oleh karenanya, beliau berinisiatif menciptakan sebuah tarian yang mewakili keanekaragaman budaya masyarakat Kota Tangerang. Tarian ini diharapkan dapat menjadi wadah pelestarian budaya setempat sekaligus memperkuat identitas dan kebanggaan warga kota.
Dalam proses penciptaannya, H. Yunus melakukan penggalian data dan studi pustaka mendalam terkait kesenian tradisional yang ada di Tangerang. Ia juga berkolaborasi dengan seniman-seniman lokal seperti penari, pemusik, dan koreografer untuk menyempurnakan konsep tarinya.
Setelah melewati masa-masa uji coba, akhirnya pada tahun 2011, Tari Lenggang Cisadane resmi diperkenalkan dalam sebuah festival budaya di Kota Tangerang. Tarian ini langsung mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat dan menjadi primadona dalam berbagai acara budaya kota setelahnya.
Warisan Budaya Tangerang untuk Indonesia
Kehadiran Tari Lenggang Cisadane patut diapresiasi karena berhasil mengangkat dan melestarikan warisan budaya lokal Kota Tangerang. Tarian ini menjadi wadah pelestarian budaya daerah di tengah gempuran budaya asing akibat globalisasi.
Atas dedikasinya menciptakan Tari Lenggang Cisadane, H. Yunus Ahmad Sanusi berhak menerima penghargaan dan pengakuan sebagai pahlawan kebudayaan daerah. Berkat karyanya ini, generasi muda Kota Tangerang kini dapat mengenal dan membanggakan identitas budayanya sendiri.
Kini setelah lebih dari satu dekade kehadirannya, Tari Lenggang Cisadane menjadi icon budaya Kota Tangerang yang dikenal hingga mancanegara. Tarian ini kerap ditampilkan dalam berbagai festival dan pertunjukan seni baik di dalam maupun luar negeri sebagai identitas kebudayaan Indonesia.
Ke depannya, diharapkan masyarakat Kota Tangerang terus melestarikan warisan leluhurnya ini. Semoga upaya mulia Bapak H. Yunus Ahmad Sanusi ini akan terus hidup dan berkembang di tengah masyarakat. Dengan demikian, Tari Lenggang Cisadane akan tetap menjadi kebanggaan Kota Tangerang yang ikonik hingga masa-masa mendatang.
Comments