Materi Perkuliahan

10 Indikator Siswa dengan Gaya Belajar Visual yang Perlu Diketahui

Apakah Anda seorang guru, orang tua, atau pengajar yang ingin tahu lebih banyak tentang gaya belajar siswa Anda? Mengetahui gaya belajar setiap siswa sangat penting untuk memastikan keberhasilan mereka. Salah satu gaya belajar yang sering ditemukan adalah gaya belajar visual.

Siswa dengan gaya belajar visual cenderung belajar lebih baik melalui tampilan visual seperti gambar, diagram, peta, poster, grafik, dan sejenisnya. Mereka juga biasanya lebih suka demonstrasi dan contoh langsung. Jika Anda mengenali indikator khas siswa visual, Anda dapat menyesuaikan pengajaran Anda untuk memenuhi kebutuhan belajar mereka.

Dalam artikel ini, kita akan membahas 10 indikator utama gaya belajar visual yang perlu Anda ketahui. Dengan memahami ciri-ciri ini, Anda dapat lebih mudah mengidentifikasi siswa visual di kelas Anda.

Pengertian Gaya Belajar Visual

Sebelum masuk ke indikatornya, mari kita pahami dulu pengertian gaya belajar visual itu sendiri. Gaya belajar visual adalah gaya belajar di mana seseorang belajar terbaik melalui tampilan visual, seperti gambar, warna, dan simbol visual lainnya. Mereka cenderung berpikir dalam bentuk gambar dan belajar paling baik saat melihat atau mengamati sesuatu.

Menurut para ahli gaya belajar, siswa visual membutuhkan tampilan visual untuk memproses informasi dengan lebih mudah. Mereka belajar terbaik saat melihat contoh nyata, demonstrasi, diagram, peta pikiran, presentasi visual, dan bahan ajar lainnya yang menarik secara visual.

Oleh karena itu, sangat penting bagi para pendidik untuk dapat mengidentifikasi siswa-siswa dengan gaya belajar visual ini. Dengan mengetahui ciri-cirinya, kita bisa mengakomodasi kebutuhan belajar mereka dengan lebih baik.

Nah, berikut ini adalah 10 indikator utama siswa dengan gaya belajar visual berdasarkan para ahli.

10 Indikator Siswa dengan Gaya Belajar Visual

1. Bicara agak cepat

Salah satu ciri khas siswa visual adalah kecenderungan mereka berbicara dengan agak cepat. Mereka cenderung berpikir dan berbicara dalam gambar sehingga terkadang sulit mengikuti alur pikiran mereka.

Ketika menjelaskan sesuatu, siswa visual sering melompat-lompat antar ide tanpa banyak penjelasan verbal. Oleh karena itu, tampak seolah-olah mereka berbicara terlalu cepat karena pikiran mereka berjalan sangat cepat.

2. Mementingkan penampilan

Siswa visual biasanya sangat mementingkan penampilan, baik penampilan diri mereka sendiri ataupun lingkungan sekitar. Mereka cenderung tertarik pada warna-warna, mode/fashion, dekorasi yang menarik, dan rancangan visual yang apik.

Anda mungkin akan melihat siswa visual memiliki selera fashion yang unik, mendekorasi buku tulis dan alat tulis mereka, atau bahkan merancang presentasi yang sangat menarik secara visual meskipun kontennya biasa saja.

3. Lebih suka membaca

Dibandingkan mendengarkan penjelasan verbal, siswa visual jauh lebih suka membaca sendiri bahan materi pelajaran. Bagi mereka, membaca memberikan kesempatan untuk memproses dan membayangkan informasi dalam bentuk gambaran visual.

Oleh karena itu, siswa visual cenderung lebih banyak membaca buku, artikel, manual, petunjuk, dan bahan bacaan lainnya untuk belajar. Mereka juga lebih suka belajar sendiri dengan membaca ketimbang diajar oleh guru.

4. Lemah dalam mendengarkan

Sebaliknya, siswa visual cenderung lemah dan kurang efektif saat belajar hanya melalui mendengarkan penjelasan verbal. Mereka cepat bosan dan sulit berkonsentrasi saat guru mengajar dengan ceramah yang panjang.

Siswa visual butuh stimulasi visual agar bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Jika tidak, perhatian dan minat mereka akan cepat hilang meskipun sebenarnya mereka ingin belajar materi tersebut.

5. Menyukai praktik dan peragaan

Selain membaca sendiri, siswa visual juga belajar efektif melalui praktik dan peragaan secara langsung. Mereka sangat tertarik pada demonstrasi, simulasi, laboratorium, studi lapangan, dan kegiatan hands-on lainnya yang melibatkan penglihatan.

Contoh konkret dan kesempatan untuk mempraktikkan sendiri akan sangat membantu pemahaman siswa visual terhadap materi pelajaran. Mereka juga biasanya senang bereksperimen dan bereksplorasi untuk melihat sendiri bagaimana sesuatu bekerja.

6. Tidak terganggu dengan suara bising

Siswa visual umumnya tidak terlalu terganggu dengan suara bising atau ramai di sekitar mereka selama itu tidak menghalangi konsentrasi visual mereka. Bahkan beberapa di antaranya justru senang belajar sambil mendengarkan musik.

Selama mereka bisa fokus melihat bahan bacaan atau aktivitas belajar mereka, siswa visual masih bisa belajar cukup efektif meski ada sedikit kebisingan. Tentu saja akan lebih ideal jika situasi belajar tenang, tapi tingkat gangguan mereka terhadap suara relatif lebih rendah.

7. Mengingat lebih cepat dan kuat dengan melihat

Salah satu keunggulan siswa visual adalah kemampuan mengingat yang kuat ketika belajar melalui melihat. Mereka dapat mengingat dengan lebih cepat dan lebih lama jika mempelajari sesuatu secara visual.

Siswa visual hanya perlu melihat sekilas materi pelajaran untuk bisa mengingat poin-poin pentingnya. Bahkan hanya dengan membayangkan tampilan halaman buku atau slide presentasi pun mereka sudah bisa mengingat isi yang pernah dibaca atau dilihat.

8. Lebih suka media visual

Seperti sudah disinggung sebelumnya, siswa visual jauh lebih tertarik dan antusias jika belajar menggunakan media-media visual, seperti:

  • Gambar
  • Diagram
  • Bagan
  • Sketsa
  • Grafik
  • Peta
  • Poster
  • Papan tulis
  • Slide presentasi
  • Video
  • Dan sejenisnya

Media visual membantu mereka lebih cepat memahami dan mengingat pelajaran. Oleh karena itu, siswa visual biasanya lebih menyukai guru yang menggunakan media pembelajaran visual yang menarik dalam mengajar.

9. Pe ka terhadap warna

Siswa visual juga biasanya memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna serta pemahaman yang cukup baik tentang color theory dan seni. Mereka bisa membedakan beragam warna dengan tepat dan tertarik untuk belajar tentang makna serta psikologi di balik setiap warna.

Anda mungkin juga akan melihat siswa visual tertarik untuk melukis, menggambar, menciptakan karya seni, atau sekadar dekorasi menggunakan warna. Bagi mereka, warna bukan sekadar untuk keindahan tapi juga membangun makna.

10. Memahami masalah artistik

Berkaitan dengan poin sebelumnya, siswa visual cenderung lebih memahami dan menghargai masalah seni dan desain. Mereka memiliki ???sense of art??? yang cukup baik untuk usia mereka dalam hal warna, bentuk, komposisi, dan prinsip desain lainnya.

Anda mungkin akan melihat bakat dan minat mereka di bidang seni, baik seni rupa, fotografi, desain grafis, maupun bidang kreatif visual lainnya. Beberapa bahkan sangat tertarik untuk mengeksplorasi dunia seni dan berkarier di bidang tersebut.

Nah, itulah 10 indikator utama yang menunjukkan seorang siswa memiliki gaya belajar visual. Semakin banyak ciri yang ditunjukkan, semakin kuat kemungkinannya mereka belajar paling efektif secara visual.

Membedakan Gaya Belajar Visual dengan Gaya Belajar Lain

Untuk memahami lebih jauh karakteristik siswa visual, kita perlu membandingkannya juga dengan gaya belajar lainnya, seperti:

Gaya Belajar Auditori

Siswa auditori belajar paling efektif melalui mendengarkan. Mereka lebih suka belajar dari diskusi lisan, ceramah, penjelasan guru, rekaman audio, dan format verbal lainnya. Siswa auditori juga cenderung senang berdiskusi dan menjelaskan ide mereka secara verbal.

Gaya Belajar Kinestetik

Sementara itu, siswa kinestetik belajar paling baik melalui aktivitas fisik dan keterlibatan langsung. Mereka sangat tertarik pada objek konkret yang bisa disentuh dan manipulasi fisik. Siswa kinestetik juga suka melakukan, bergerak, bereksplorasi, dan ???learning by doing???.

Kesimpulan

Itulah ulasan lengkap mengenai 10 indikator utama siswa dengan gaya belajar visual berdasarkan para ahli. Semakin cepat kita bisa mengenali siswa visual di kelas kita, semakin baik kita bisa menyesuaikan pengajaran kita dengan kebutuhan belajar mereka.

Dengan memahami kecenderungan alami siswa visual dalam belajar, kita bisa memberikan bahan ajar dan aktivitas yang lebih sesuai bagi mereka sehingga mereka bisa belajar lebih optimal. Tentu saja hal ini akan sangat bermanfaat bagi keberhasilan pendidikan siswa di kelas kita.

Terima kasih telah membaca artikel ini. Semoga informasinya bisa bermanfaat dan mendorong kita semua untuk terus belajar memahami peserta didik kita dengan lebih baik.

Comments