Materi Perkuliahan

Langkah demi Langkah SOP Mobilisasi Pasien di Rumah Sakit yang Benar

Mobilisasi pasien adalah kegiatan membantu pasien untuk bergerak dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Mobilisasi bertujuan untuk mempertahankan dan mengembalikan kemampuan fisik dan psikologis pasien, mencegah komplikasi akibat immobilisasi, serta mempersiapkan pasien kembali ke aktivitas sehari-hari.

SOP (Standar Operasional Prosedur) mobilisasi pasien di rumah sakit sangat penting untuk memastikan kegiatan mobilisasi dilakukan dengan benar dan aman. SOP ini berlaku untuk semua tenaga kesehatan yang bertugas merawat pasien, mulai dari perawat, fisioterapis, hingga tenaga medis lainnya.

Pengertian SOP Mobilisasi

SOP mobilisasi adalah panduan atau acuan tertulis berisi langkah-langkah baku yang harus dilaksanakan oleh tenaga kesehatan dalam memberikan asuhan mobilisasi pada pasien. SOP ini mencakup persiapan, pelaksanaan, hingga tindak lanjut mobilisasi.

Tujuan SOP mobilisasi adalah:

  • Memastikan mobilisasi pasien dilakukan dengan benar dan aman.
  • Mencegah cedera pada pasien dan tenaga kesehatan.
  • Melindungi rumah sakit dan tenaga kesehatan dari konsekuensi hukum akibat kesalahan prosedur.
  • Menstandardisasi pelaksanaan mobilisasi di seluruh rumah sakit.

Ruang Lingkup SOP Mobilisasi

SOP mobilisasi pasien biasanya diterapkan pada kondisi-kondisi berikut:

  • Pasien pasca operasi: Setelah menjalani operasi, aktivitas fisik pasien menjadi terbatas. Mobilisasi diperlukan agar fungsi tubuh pasien cepat pulih.

  • Pasien dengan penyakit kronis yang mengalami hambatan mobilitas fisik: kondisi sakit kronis dapat melemahkan otot dan sendi sehingga menyulitkan pergerakan. Mobilisasi membantu mempertahankan kemampuan fisik pasien.

  • Pasien lansia: Proses penuaan menyebabkan kemampuan fisik menurun. Mobilisasi pada lansia dapat mencegah komplikasi seperti pneumonia, dekubitus, dan kontraktur sendi.

  • Pasien stroke: Lumpuh sebagian tubuh akibat stroke membuat pasien kesulitan bergerak. Mobilisasi bertujuan mengembalikan kemampuan motorik pasien stroke.

Prosedur SOP Mobilisasi

Prosedur SOP mobilisasi secara umum terdiri dari langkah-langkah berikut:

1. Persiapan Alat dan Lingkungan

  • Siapkan alat bantu mobilisasi seperti kursi roda, walker, tongkat, dan alat bantu jalan lainnya. Pastikan alat berfungsi dengan baik.

  • Atur lingkungan agar aman untuk mobilisasi. Pastikan lantai tidak licin, tidak ada peralatan yang menghalangi, pencahayaan cukup, dan sirkulasi udara baik.

2. Persiapan Pasien

  • Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi pada pasien. Berikan motivasi agar pasien bersedia dimobilisasi.

  • Pilih pakaian dan alas kaki pasien yang nyaman digunakan untuk bergerak dan berjalan.

  • Pasang alat medis pasien dengan benar jika perlu dibawa saat mobilisasi, seperti infus, kateter, dll.

3. Tahapan Mobilisasi

  • Mobilisasi Dimulai dari Gerakan Pasif -> Gerakan Aktif -> Duduk di Tepi Tempat Tidur -> Berdiri -> Berjalan. Lakukan secara bertahap dan pastikan kondisi pasien stabil.

  • Dampingi pasien saat mobilisasi. Berjalan di samping dan sedikit di belakang pasien untuk bersiap menangkap jika oleng.

  • Berhenti sejenak jika pasien merasa lelah atau nyeri. Beri waktu pasien untuk istirahat dan atur napasnya.

  • Bantu pasien kembali ke tempat tidur jika mobilisasi dirasa cukup. Bantu pasien berbaring dan pastikan nyaman.

4. Evaluasi Pasca Mobilisasi

  • Pantau kondisi pasien setelah mobilisasi, seperti tekanan darah, napas, nyeri, kram otot, pusing, dll. Berikan intervensi jika diperlukan.

  • Dokumentasikan hasil mobilisasi pada rekam medis, catat respons pasien, jarak dan waktu mobilisasi, keluhan pasien, dll.

  • Laporkan hasil mobilisasi kepada dokter dan tim medis lainnya sebagai evaluasi lebih lanjut.

Hal yang Perlu Diperhatikan

Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian tenaga kesehatan dalam melaksanakan SOP mobilisasi:

  • Pastikan kondisi pasien benar-benar stabil untuk dimobilisasi.

  • Jangan memaksakan mobilisasi jika pasien menolak atau merasa tidak sanggup.

  • Selalu prioritaskan keamanan dan kenyamanan pasien.

  • Hindari mobilisasi pada pasien dengan alat medis invasif tanpa pengawasan dokter.

  • Gunakan prinsip ergonomi saat membantu memindahkan dan menopang pasien agar terhindar dari cedera.

  • Lakukan komunikasi efektif dan berikan instruksi jelas pada pasien saat mobilisasi.

  • Patuhi standar pencegahan infeksi, seperti mencuci tangan dan menggunakan APD.

Demikian artikel lengkap seputar SOP mobilisasi pasien. Dengan mengikuti SOP mobilisasi yang benar, diharapkan mobilisasi pasien di rumah sakit dapat dilakukan lebih aman dan nyaman untuk mempercepat pemulihan pasien.

Comments